BABINSA UMBULHARJO BANTU KADER JUMANTIK  PANTAU PERKEMBANGBIAKAN TELUR NYAMUK BER WOLBACHIA

BABINSA UMBULHARJO BANTU KADER JUMANTIK  PANTAU PERKEMBANGBIAKAN TELUR NYAMUK BER WOLBACHIA

Yogyakarta - Menjelang musim pancaroba  atau peralihan ke musim hujan di akhir tahun, ada beberapa hal yang harus diwaspadai. Resiko banjir bisa saja terjadi. Tapi banyaknya genangan air menyebabkan populasi nyamuk kian tak terkendali dan Nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah mempunyai cirri-ciri berwarna belang-belang putih dan hitam. Nyamuk ini berkeliaran di siang hari dan cenderung berada di tempat-tempat yang kurang cahaya.
Untuk meminimalisir berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti Babinsa Sorosutan Serka Bambang bersama kader jumnatik RW 10 Kel Sorosutan melaksanakan pengecekan tempat berkembang biaknya nyamuk ber-wolbachia yang memang sudah dipersiapkan beberapa waktu sebelumnya (12/11/2020)

Serka Bambang mengatakan selain pemantauan berkembang biaknya nyamuk ber-wolbachia, juga memeriksa dan mencari atau mengubur tempat-tempat atau yang berpotensi akan menjadi genangan air saat hujan turun sebagai misal bekas tempat minuman atau makanan yang oleh penggunanya di buang secara sembarangan tanpa berfikir tentang menjaga kebersihan serta resiko menjadi genangan sarang nyamuk.

Untuk tampungan air yang berada didalam rumah seperti bak mandi, ember tampungan air untuk memasak dan lain-lain seyogyanya sering dikuras dan dibersihkan guna mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti, pungkasnya.