TIM GABUNGAN PPKM DARURAT LEVEL IV KEMANTREN WIROBRAJAN GENCARKAN PENEGAKKAN PROTOKOL KESEHATAN
TIM GABUNGAN PPKM DARURAT LEVEL IV KEMANTREN WIROBRAJAN GENCARKAN PENEGAKKAN PROTOKOL KESEHATAN
YOGYAKARTA,- Tim Gabungan Penerapan Disiplin dan Penegakan Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kemantren Wirobrajan Kota Yogyakarta terus menggelar Operasi Yustisi di Pasar Legi Kelurahan Patangpuluhan Kemantren Wirobrajan. Minggu (01/08/2021).
Jumlah pelanggar Protokol Kesehatan di Pasar Legi yang sebelumnya memang cukup tinggi selama dua jam operasi. Pelanggar Protkes tersebut merupakan perorangan, baik pengunjung pasar maupun pelaku usaha, pemilik, dan penyewa petak kios pasar.
Tim Gabungan PPKM Darurat Level IV tersebut terdiri dari Kemantren Wirobrajan, Koramil 10/Wirobrajan Kodim 0734/Kota Yogyakarta, Polsek Wirobrajan, BKO Yon Armed 3, BKO Satpol PP Kemantren Wirobrajan dan Linmas Kemantren Wirobrajan.
Mantri Pamong Praja Kemantren Wirobrajan Bapak Sarwanto menjelaskan, dalam kegiatan ini Tim terus melakukan Pembagian Masker dan Sosialisasi penerapan PPKM Mikro dan PPKM Level 4 yang telah ditetapkan Satgas Nasional, sehingga dampak resiko kesehatan fisik, mental, ekonomi dan psikososial akibat mengabaikan peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah di masa pandemi dapat diminimalisir.
"Mayoritas warga sudah memakai atau menggunakan masker, hanya saja masih banyak yang belum secara benar menggunakan masker, baik sebatas dagu atau sebatas namun mulut tak sampai menutup hidung."jelas Sarwanto.
“Mayoritas warga awalnya masih mengabaikan jaga jarak, masih berkumpul berlama- lama, sehingga sosialisasi penertiban dan penindakan secara rutin dan terukur di Pasar Legi harus terus dilakukan,”tandasnya.
Di tempat terpisah Komandan Koramil 10/Wirobrajan Kapten Arh Suryadi juga menyatakan, petugas di lapangan harus lebih aktif dan banyak bertugas, serta harus memahami apa yang harus dilakukan dalam Operasi Yustisi PPKM Darurat Level IV dibandingkan giat-giat Operasi Yustisi sebelumnya.
“Petugas kita tetap mengedepankan pendekatan komunikatif, persuasive, humanis dan terkendali sehingga terhindar dari perilaku tindakan arogan dan eksessif,”pungkasnya.