Peran Aktif Babinsa Koramil 10/Wirobrajan dalam Penyuluhan Mitigasi dan Penanggulangan Bencana di Kelurahan Patangpuluhan
Peran Aktif Babinsa Koramil 10/Wirobrajan dalam Penyuluhan Mitigasi dan Penanggulangan Bencana di Kelurahan Patangpuluhan
Yogyakarta,- Dalam proses pengurangan dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh bencana, muncul sebuah istilah yang disebut dengan mitigasi. Istilah mitigasi tidak berdiri sendiri, namun juga disertai oleh kesiapan, tanggapan, dan penormalan kembali, dalam proses pengendalian bencana.
Dalam antisipasi dan penanggulangan bencana Kelurahan Patangpuluhan, Kemantren Wirobrajan bekerjasama
dengan pendamping BPBD Kota Yogyakarta, Babinsa Kelurahan Patangpuluhan Koramil 10/Wirobrajan Kodim 0734/Kota Yogyakarta, Bhabinkamtibmas Polsek Wirobrajan mengadakan Penyuluhan Mitigasi dan Penanggulangan Bencana terhadap semua unsur relawan yang ada di wilayah Kelurahan Patangpuluhan, Kemantren Wirobrajan. Selasa (15/03/2022)
Bimo selaku pendamping BPBD Kota Yogyakarta dalam arahannya mengatakan, bahwa mitigasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana, baik itu bencana alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari keduanya dalam suatu daerah atau masyarakat.
“Ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses mitigasi bencana, antara lain tersedianya informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap kategori bencana, sosialisasi dalam meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari serta cara penyelamatan diri jika bencana terjadi sewaktu-waktu dan pengaturan, penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana," jelasnya.
Sertu Tri Haryanto pada kesempatan yang sama juga menjelaskan, tujuan dari mitigasi adalah mengurangi kerugian pada saat terjadinya bahaya di masa mendatang, mengurangi risiko kematian dan cedera terhadap penduduk, mencakup pengurangan kerusakan dan kerugian-kerugian ekonomi yang ditimbulkan terhadap infrastruktur sektor publik.
“Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan para relawan dapat meminimalisir korban jiwa maupun harta benda, sehingga saat menghadapi suatu bencana benar-benar paham harus berbuat apa,” tegas Sertu Tri.