Kerukunan Antar Umat Beragama Sebagai Pilar Pembangunan Bangsa
Komandan Koramil 12/Gondomanan Mayor Inf Emanuel Andrianto, S.Sos, Rabu, 19 Juni 2019, sebagai nara sumber dalam acara “Penyuluhan Kerukunan Antar umat Beragama” yang diselenggarakan di Gedung PDHI Yogyakarta dengan Audent Kelembagaan Kelurahan Ngupasan, LPMK, PKK, RT, RW, Karang Taruna dan KTB se-Kelurahan Ngupasan.
Kerukunan Umat Beragama sebagai pilar utama pembangunan bangsa, menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat memiliki kewajiban untuk selalu memelihara keharmonisan hubungan antar dan intern umat beragama dengan mengembangkan sikap toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Sebagai nara sumber, pada kesempatan tersebut Mayor Danramil 12/Gondomanan Mayor Inf E. Andrianto, S.Sos memberikan materi Bhinneka Tunggal Ika (Toleransi, Keadilan, Gotong Royong) yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
“Gotong royong merupakan cirri khas bangsa Indonesia yang berarti melakukan atau mengerjakan sesuatu secara bersama sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Sifat gotong royong disini biasanya dilakukan dengan rasa ikhlas dan sukarela untuk berpartisipasi saling membantu satu sama lain dan lebih mengutamakan kepentingan bersama,” ujar Mayor Andrianto.
“Namun di era globalisasi saat ini, budaya gotong royong semakin pudar, dan sering muncul sifat individualisme di dalam masyarakat. Dimana sifat ini lebih mengutamakan kepentingan pribadi,” tambahnya.
Ini menjadi tantangan kita bersama untuk melestarikan sifat asli Indonesia sendiri yaitu gotong royong. Meskipun saat ini adadlah era globalisasi, setidaknya kita sedikit mempertahankan sifat bergotongroyong tersebut dan memerangi pengaruh sifat individualisme.