Kolonel Arh Zaenudin S.H., M.Hum: Memadukan Kesiapsiagaan Dan Membangun Perilaku Sadar Bencana.

Yogyakarta -Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terkait berbagai potensi bencana Hidrometeorologi di Yogyakarta, Kodim 0734/Yogyakarta bersama BPBD Kota Yogyakarta, POLRI, relawan, ormas dan komponen masyarakat Yogyakarta lainnya menggelar apel kesiapsiagaan bencana di halaman kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis. Sabtu(18/1/2020).
Komandan Kodim 0734/ Yogyakarta Kolonel Arh Zaenudin S.H., M. Hum. Bertindak selaku pimpinan apel. 
Dalam apel tersebut juga tercetus pernyataan warga di sekitar aliran Sungai Buntung yaitu di Kelurahan Bumijo Kecamatan Jetis dan di Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo juga sudah menyatakan komitmen mereka yang diwujudkan dalam sebuah deklarasi kesiapsiagaan bencana dan kebersihan sungai.
Dalam deklarasi tersebut warga menyatakan siap menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan, siap memelihara kelestarian sungai, dan siap membangun masyarakat yang sadar bencana dan tangguh dalam menghadapi bencana alam. Komitmen kesepakatan bersama perwakilan masyarakat, pengurus RW pinggir sungai serta BPBD Kota Yogyakarta untuk tidak membuang sampah ke sungai, serta mengelola sungai dengan baik.

“Komitmen kesepakatan adalah untuk melaksanakan program yang telah disusun oleh pemerintah kota maupun provinsi. Ini harus kita ikuti dengan kesiapsiagaan yang setiap saat harus kita siap hadapi apapun bentuk bencana yang terjadi di wilayah kita, baik itu berupa bencana yang disebabkan oleh alam maupun non alam. Kerja bakti bersih-bersih di sungai Buntung sebagai langkah awal dari kesiapsiagaan dengan melakukan pendataan kondisi sungai yang ada di Kota Yogyakarta,” ujar Dandim. 

Setelah penyelenggaraan Apel Kesiapsiagaan Bencana Alam, Kodim 0734/Yka, Poltabes, pemerintah daerah, Komisi A DPRD DIY, Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, KTB Tegalrejo dan KTB Kricak bersama relawan dan ormas serta warga bersama berbagai elemen masyarakat lainnya di Kota Yogyakarta  bergotong royong membersihkan tumpukan sampah di bagian hilir Sungai Buntung yang menyatu dengan Sungai Winongo untuk mengantisipasi bencana alam di musim hujan, maupun dampak pencemaran yang terjadi akibat sampah maupun kotoran tersebut.
“Tumpukan sampah ini bisa menjadi faktor penyebab meluapnya air sungai ke permukiman. Oleh karenanya, kami bersama warga dan berbagai elemen masyarakat lain bergotong royong untuk membersihkan sampah,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Hari Wahyudi.

Sementara itu Kolonel Arh Zaenudin S.H., M. hum dalam wawancara dengan awak media menyampaikan  pada hari ini kita melaksanakan apel kesiapsiagaan bencana alam diwilayah Kota Yogyakarta dan sekaligus hari ini kita melaksanakan kerja bakti untuk melaksanakan pembersihan sungai buntung yang ada di wilayah Kota Yogyakarta. Lebih lanjut “ Kita bisa melihat bahwa kondisi sampahnya sangat luar biasa, ini merupakan salah satu contoh bentuk prilaku masyarakat yang sangat tidak baik. Dengan seenaknya membuang sampah maupun kotoran sanitasi ke sungai. Bisa kuta lihat sampah menumpuk di sungai,  hal seperti ini tentunya harus kita hentikan. Perilaku masyarakat harus kita rubah, salah satu caranya adalah dengan kita memberikan contoh kepada masyarakat.  Dengan membuang sampah sembarangan dampaknya akan kotor seperti ini dan tentunya dapat menyebabkan banjir dan airnya pun tercemar apalagi sanitasi warga yang juga masih dibuang ke sungai” Ungkap Zaenudin.
Dandim mengimbau perilaku masyarakat yang tidak terpuji membuang sampah sembarangan tersebut harus kita ubah. Sebab bisa menimbulkan dampak buruk pencemaran maupun banjir yang merugikan masyarakat itu sendiri.